CodeIgniter (Pengenalan 2)


 Oke, kalo di post sebelumya kita sudah membahas apa itu Framework, di post lanjutan kali ini kita aka mengenal lebih jauh apa itu CodeIgniter.
Apa Itu CodeIgniter..?
CodeIgniter adalah sebuah web application framework yang bersifat open source digunakan untuk membangun aplikasi php dinamis. Tujuan utama pengembangan Codeigniter adalah untuk membantu developer untuk mengerjakan aplikasi lebih cepat daripada menulis semua code dari awal. 
Codeigniter menyediakan berbagai macam library yang dapat mempermudah dalam pengembangan. CodeIgniter diperkenalkan kepada publick pada tanggal 28 februari 2006. CodeIgniter sendiri dibangun menggunakan konsep Model View-Controller development pattern. CodeIgniter senditi merupakan salah satu framwoerk tercepat dibandingkan dengan framework lainnya. Pada acara frOSCon (August 2008), pembuat php Rasmus Lerdorf mengatakan dia
menyukai codeigniter karena dia lebih ringan dan cepat dibandingkan framework lainnya ( "because it is faster, lighter and the least like a framework.")
Apa sih Kelebihan CodeIgniter? 
CodeIgniter sangat ringan, terstruktur, mudah dipelajari, dokumentasi lengkap dan dukungan yang luar biasa dari forum CodeIgniter. Selain itu CodeIgniter juga memiliki fitur-fitur lainya yang sangat bermanfaat, antara lain: 
  • Menggunakan Pattern MVC. Dengan menggunakan pattern MVC ini, struktur kode yang dihasilkan menjadi lebih terstruktur dan memiliki standar yang jelas. 
  • URL Friendly. URL yang dihasilkan sangat url friendly. Pada CodeIgniter diminimalisasi penggunaan $_GET dan di gantikan dengan URI.
  •  Kemudahan. Kemudahan dalam mempelajari, membuat library dan helper, memodifikasi serta meng-integrasikan Library dan helper. 
Jika kita membandingkan antara CodeIgniter dengan framework-framework lainnya maka beberapa poin yang membuat CodeIgniter unggul adalah: 
  •  Kecepatan. Berdasarkan hasil benchmark CodeIgniter merupakan salah satu framework PHP tercepat yang ada saat ini.
  •  Mudah dimodifikasi dan beradaptasi. Sangat mudah memodifikasi behavior framework ini. Tidak membutuhkan server requirement yang macam-macam serta mudah mengadopsi library lainya.
  •  Dokumentasi lengkap dan jelas. Bahkan tanpa buku ini pun CodeIgniter sebenarnya telah menyediakan sebuah panduan yang lengkap mengenai CodeIgniter. Semua informasi yang anda butuhkan tentang codeigniter ada disana
  •  Learning Curve Rendah. CodeIgniter sangat mudah dipelajari. Dalam pemilihan framework hal ini sangat penting diperhatikan karena kita juga harus memperhatikan skill dari seluruh anggota team. Jika sebuah framework sangat sulit di pelajari maka akan beresiko untuk memperlambat team development anda.
CodeIgniter 2.0 
CodeIgniter versi 2.0 diluncurkan pada awal tahun 2011. Pada versi terbaru ini, terdapat banyak perubahan mendasar dari CodeIgniter daripada versi sebelumnya. Perubahan ini menjadikan CodeIgniter jauh lebih kaya dan matang dibandingkan framework lainnya. 
Perubahan itu diantaranya adalah: 
  •  Menghilangkan dukungan terhadap PHP4. PHP4 sudah tidak didukung oleh tim pengembang PHP, karena memberikan dukungan untuk PHP4 membuat CodeIgniter semakin ketinggalan dari segi fitur. 
  •  Menghilangkan fitur pluggin. Pluggin mirip dengan helper, bertujuan untuk menghilangkan kerancuan ini maka fitur ini dihilangkan pada CodeIgniter 2.0. 
  •  Menghilangkan fitur scaffolding. Fitur ini nyaris tidak pernah digunakan dan implementasinya masih kurang bagus. 
  •  Penambahan library driver. Ini adalah library khusus dimana kita dapat membuat driver darilibrary yang telah kita buat. 
  •  Support query string dan command-line execution. Hal ini menjawab kesulitan-kesullitan yangdialami pada versi sebelumnya. 
  •  Penambahan library cache. Untuk meningkatkan kualitas aplikasi maka library cache baikmenggunakan apc, memcached maupun file base. 
  •  Penambahan fitur package. Untuk mempermudah distribusi resource dalam sebuah folder. 
Apa itu MVC?
MVC adalah konsep dasar yang harus diketahui sebelum mengenal CodeIgniter . MVC adalah singkatan dari Model View Controller. MVC sebenarnya adalah sebuah pattern/teknik pemogramanan yang memisahkan bisnis logic (alur pikir), data logic (penyimpanan data) dan presentation logic (antarmuka aplikasi) atau secara sederhana adalah memisahkan antara desain, data dan proses. Adapun komponen komponen MVC antara lain: 
  1.  Model : Model berhubungan dengan data dan interaksi ke database atau webservice. Model juga merepresentasikan struktur data dari aplikasi yang bisa berupa basis data maupun data lain, misalnya dalam bentuk file teks, file XML maupun webservice. Biasanya di dalam model akan berisi class dan fungsi untuk mengambil, melakukan update dan menghapus data website. Sebuah aplikasi web biasanya menggunakan basis data dalam menyimpan data, maka pada bagian Model biasanya akan berhubungan dengan perintah-perintah query SQL. 
  2.  View : View berhubungan dengan segala sesuatu yang akan ditampilkan ke end-user. Bisa berupa halaman web, rss, javascript dan lain-lain. Kita harus menghindari adanya logika atau pemrosesan data di view. Di dalam view hanya berisi variabel-variabel yang berisi data yang siap ditampilkan. View dapat dikatakan sebagai halaman website yang dibuat dengan menggunakan HTML dan bantuan CSS atau JavaScript. Di dalam view jangan pernah ada kode untuk melakukan koneksi ke basisdata. View hanya dikhususkan untuk menampilkan data-data hasil dari model dan controller 
  3. Controller : Controller bertindak sebagai penghubung data dan view. Di dalam Controller inilah terdapat class-class dan fungsi-fungsi yang memproses permintaan dari View ke dalam struktur data di dalam Model. Controller juga tidak boleh berisi kode untuk mengakses basis data karena tugas mengakses data telah diserahkan kepada model. Tugas controller adalah menyediakan berbagai variabel yang akan ditampilkan di view, memanggil model untuk melakukan akses ke basis data, menyediakan penanganan kesalahan/error, mengerjakan proses logika dari aplikasi serta melakukan validasi atau cek terhadap input.
 Gambar 2. Perbandingan PHP Biasa dan CodeIgniter

Perhatikan gambar 2. Pada eksekusi PHP, biasanya kita akan me-“load” semua library dan fungsi yang dibutuhkan kemudian digabungkan ke dalam HTML untuk di eksekusi oleh PHP. Untuk kasus sederhana cara tersebut masih baik-baik saja, tetapi ketika aplikasi tersebut menjadi kompleks/rumit maka kita akan sulit memeliharanya jika tidak didukung oleh arsitektur software yang bagus. Hal tersebut bisa terjadi disebabkan oleh code yang sama namun dibuat berulang - ulang , kode tidak konsisten dan lain-lain. 
Gambar 3. Flow CodeIgniter 
Jika dipetakan, alur kerja CodeIgniter akan tampak seperti gambar 3. Browser berinteraksi melalui controller. Controller-lah yang akan menerima dan membalas semua request dari browser. Untuk data maka controller akan meminta ke Model dan untuk UI/template akan meminta ke View. Jadi “Otak” dari aplikasi ada di controller, “Muka” aplikasi ada di view dan “Data” ada di model. Ketika browser meminta sebuah halaman web maka router akan mencarikan controller mana yang harus menangani request tersebut. Setelah itu barulah si controller menggunakan model untuk mengakses data dan View untuk menampilkan data tersebut.
Jangan Belajar CodeIgniter!! 
Jangan coba-coba belajar CodeIgniter ketika Anda belum mengenal PHP. Berdasarkan pengalaman di forum dan milis, kebanyakan mereka yang belajar CodeIgniter tanpa memiliki dasar PHP yang baik akan mengalami banyak kesulitan, bukan dalam menguasi konsep CodeIgniter tetapi masih berkutat seputar PHP. Setidaknya Anda telah memahami konsep OOP pada PHP untuk mulai belajar CodeIgniter. Sebaiknya ketika Anda mempelajari CodeIgniter Anda sudah memahami PHP dan Object Oriented Programming. Akan lebih bagus lagi jika Anda sudah familiar dengan design pattern.
Oke mungkin tutorial kali ini sampai disii dulu, di tutorial selanjutnya kita akan membahas tentang PHP & Object Oriented Programming ( OOP ) .