Mengintip Dua ‘UI Framework’ Untuk Developer Phonegap
Bila
mengikuti perkembangan aplikasi smartphone saat ini, developer tentunya
harus ekstra aktif dan progresif dalam menentukan kelengkapan fitur
maupun kualitas aplikasi yang ingin didevelop. Aplikasi smartphone
Android dan iOS untuk beberapa kalangan merupakan potensi yang menarik
sebagai sarana berbagi informasi atau bahkan ladang bisnis.
Menariknya, proses pengembangan aplikasi mobile saat ini juga semakin
beragam dan tidak sesulit pada masa awal. Seperti yang sering penulis
bahas pada artikel-artikel sebelumnya,
pengembangan aplikasi mobile pada masa ini memang tidak diharuskan
menggunakan bahasa native masing-masing platform. Sekarang muncul
pengembangan aplikasi mobile dengan menggunakan HTML5.
Jika Pembaca merupakan pengembang Phonegap, wajib hukumnya untuk
menelisik lebih jauh mengenai Ionic Framework. Framework UI ini memiliki
banyak sekali keunggulan. Selain performa yang ‘hampir’ mendekati
native, Ionic juga memiliki ratusan komponen yang siap untuk
diimplementasikan bersama aplikasi Phonegap.
Perlu pembaca ketahui, bahwa Ionic merupakan ‘titisan’ dari Angular JS. 100% gaya pengkodean adalah pengkodean Angular JS. Sehingga kita tidak perlu repot-repot mencari library pihak ketiga semacam Jquery, karena Angular JS sudah cukup mumpuni untuk melakukan optimasi mobile. Jika memang dibutuhkan, Ionic dan Angular juga dapat bekerjasama sangat baik bersama Jquery.
Karena merupakan framework mobile UI, dokumentasi Ionic pun sangat lengkap dan pembaca dapat mempelajarinya melalui link ini http://ionicframework.com/getting-started/.
Instalasi dan penggunaan Ionic sangat disarankan menggunakan CLI
(Command Line Interface). Dengan penggunaan CLI ini kita akan dimudahkan
melalukan update maupun maintenance library yang dibutuhkan aplikasi.
Ditambah lagi kemampuan CLI yang juga dapat dimanfaatkan untuk
‘compiling’ ke platform Android atau iOS.
Bagi pembaca mungkin ada yang baru mendengar mengenai Framework
Mobile UI ini. Secara global, memang memiliki kemiripan dengan Ionic,
yakni sama-sama berbasis Angular JS. Meskipun demikian, Onsen UI tetap
memiliki ciri khas khusus yang salah satunya adalah memakai konsep web
component, dimana penggunaan syntax html telah dimodifikasi agar
memudahkan pengkodean.
Beberapa fitur dari Onsen UI diantaranya adalah :
Sedikit berbeda dengan Ionic. Dalam kasus development, Onsen UI telah memiliki fitur tambahan yakni integrasi dengan Monaca.
Monaca adalah Cloud Development Platform / Cloud IDE yang dapat dipakai
untuk pembuatan aplikasi mobile di web. Sehingga dengan menggunakan
Monaca, kita bisa dengan mudah melakukan create project Onsen sekaligus
meng-compile-nya kedalam iOS maupun Android.
Selamat mencoba & Keep coding !
Ionic Framework & Onsen UI
Sebelum melangkah lebih jauh mengenai UI Mobile Framework. Penulis akan mencoba menjelaskan apakah UI Mobile Framework itu sendiri ? UI Mobile Framework merupakan toolkit (seperangkat tools) yang berisi set komponen untuk membuat tampilan aplikasi mobile secara cepat dan lebih mudah. Alih-alih membuat dari awal style HTML CSS maupun Javascript (coding from scratch), UI framework telah menyajikan puluhan komponen view mulai dari Typografi, List / ListView, Javascript atau interaksi modal dengan lebih maintenable dan fleksibel. Menarik bukan ?Hingga artikel ini terpublish, penulis telah mencoba bereksperimen dengan framework HTML5 yang nampaknya sedang populer bagi para developer mobile. Dua framework populer itu adalah Ionic Framework dan Onsen UI. Kali ini penulis akan membahas mengenai 2 framework tersebut yang mungkin bisa dijadikan rujukan bagi pembaca yang ingin melakukan pengembangan aplikasi multiplatform.
Ionic
Jika Pembaca merupakan pengembang Phonegap, wajib hukumnya untuk
menelisik lebih jauh mengenai Ionic Framework. Framework UI ini memiliki
banyak sekali keunggulan. Selain performa yang ‘hampir’ mendekati
native, Ionic juga memiliki ratusan komponen yang siap untuk
diimplementasikan bersama aplikasi Phonegap.Perlu pembaca ketahui, bahwa Ionic merupakan ‘titisan’ dari Angular JS. 100% gaya pengkodean adalah pengkodean Angular JS. Sehingga kita tidak perlu repot-repot mencari library pihak ketiga semacam Jquery, karena Angular JS sudah cukup mumpuni untuk melakukan optimasi mobile. Jika memang dibutuhkan, Ionic dan Angular juga dapat bekerjasama sangat baik bersama Jquery.
Karena merupakan framework mobile UI, dokumentasi Ionic pun sangat lengkap dan pembaca dapat mempelajarinya melalui link ini http://ionicframework.com/getting-started/.
Ionic CLI
Onsen UI
Bagi pembaca mungkin ada yang baru mendengar mengenai Framework
Mobile UI ini. Secara global, memang memiliki kemiripan dengan Ionic,
yakni sama-sama berbasis Angular JS. Meskipun demikian, Onsen UI tetap
memiliki ciri khas khusus yang salah satunya adalah memakai konsep web
component, dimana penggunaan syntax html telah dimodifikasi agar
memudahkan pengkodean.Beberapa fitur dari Onsen UI diantaranya adalah :
- Memiliki Theme Roller. Dapat digunakan untuk memodifikasi style komponen template. Kunjungi http://components.onsen.io/
- Telah menggunakan Font Awesome.
- Multi-screen Support, untuk berbagai layar handset.
Monaca Cloud (Credit Photo : onsen.io)
Selamat mencoba & Keep coding !


Post a Comment
Untuk menyisipkan kode pendek, gunakan <i rel="code"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan kode panjang, gunakan <i rel="pre"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan gambar, gunakan <i rel="image"> ... URL GAMBAR ... </i>